![]() Nilai faktor kondisi relatif (K n), menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada bulan Oktober dengan nilai diatas satu pada Pampus chinensis, sedangkan pada Pampus argenteus cenderung lebih stabil, dan Paratromateus niger mengalami penurunan pada bulan Oktober. ![]() Pampus chinensis memiliki pola pertumbuhan allometric positive, serta Pampus argenteus dan Parastromateus niger adalah allometric negative. ![]() Pampus argenteus dan Parastromateus niger paling banyak tertangkap pada bulan September dimana didominiasi ukuran dibawah Lm pada Pampus argenteus dan diatas Lm pada Parastromateus niger. Hasil penelitian menunjukkan, Pampus chinensis tertangkap paling banyak pada bulan Oktober dengan ukuran didominasi diatas Length First Maturity (Lm). Hasil tangkapan bawal sebanyak 450 ekor yang terdiri dari 315 ekor (78%) Pampus chinesis, 30 ekor (6,67%) Pampus argenteus, dan 69 ekor (15,33%) Parastromateus niger, dengan diukur panjang total (mm) dan berat (gr) untuk dilakukan analisa lebih lanjut. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September dan Oktober tahun 2015 dengan mengikuti operasi penangkapan drift-gillnet. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi distribusi ukuran, analisa hubungan panjang-berat dan faktor kondisi ikan bawal, serta menghitung laju tangkap drift-gillnet. Salah Satu aspek dasar dalam pengelolaan sumberdaya ikan melalui aspek biologi. ![]() Perikanan bawal memiliki nilai ekonomis penting yang menjadi target utama nelayan Drift-Gillnet di Paloh, Kalimantan Barat. ![]() Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang, Pelabuhan Ferry Bolok, Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara TimurÄepartemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |